Minggu, 11 Maret 2012

ANIMAL PSICHOLOGY


Sahabat pembaca….

Psikologi berasal dari bahasa Yunani “Psyche” yang artinya jiwa dan “Logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi artinya: ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya. Dengan singkat disebut ilmu jiwa.
Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu kita harus dapat membedakan antara nyawa dan jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan badaniah organic behavior, yaitu perbuatan yang ditimbulkan oleh proses belajar. Sedangkan jiwa adalah daya hidup rihaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi dan manusia.
Sehingga pengertian psikologi dapat disimpulkan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu, dalam mana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.
Sahabat pembaca,,,,

Siapa yang tidak mengenal merpati? Burung dengan postur bulat dengan kepala kecil dan kaki pendek ini mudah kita temui dimana-mana. Apa keistimewaan burung ini? Berikut fakta tentang merpati.
Merpati memiliki fisik dengan karakter sayap yang luas dan ekor lebar dan bulat. Di Eropa kebanyakan burung merpati berwarna abu-abu kebiruan dengan dua band hitam di sayap dan ujung hitam ke ekor. Merpati corak ini di Jawa dikenal dengan motif megan. Ada juga yang berwarna coklat (jawa = gambir), totol abu-abu (blorok) dan lain lain. Kebanyakan burung merpati memiliki warna-warni hijau keemasan pada bulu tenggorokan. Sayap memiliki pola dua batang berwarna bintik-bintik gelap atau bisa juga polos. Ekor biasanya berujung gelap.
Merpati sering berkumpul dalam kawanan, berjalan atau berlari di tanah, pelataran, sekitar lahan pertanian dan ladang, untuk mematuki makanan. Ketika cemas, merpati bisa tiba-tiba terbang ke udara dan berputar putar beberapa kali sebelum turun kembali. Merpati mematuk makanan di tanah dan minum pada cekungan air. Saat ada pejantan lain yang dianggap mengancam, merpati memompa / menggembungkan tenggorokan mereka dan berjalan membentuk pola lingkaran. Saat memikat betina merpati jantan juga membungkuk, berdekut, memompa tenggorokannya, dan mondar-mandir mengelilingi betina. Jika berjodoh maka pejantan akan menyuapkan makanan miliknya ke dalam mulut merpati betina. Ketika siap untuk betina akan membungkuk da pejantan melompat di punggungnya. Beberapa hari setelah perkawinan pejantan akan mengumpulkan ranting atau batang untuk membangun sarang. Pejantan akan mengerami telur dari pertengahan pagi hingga sore hari, sedangkan betina dia mengambil gilirannya di sore hari dan malam sampai pertengahan pagi. Anak-anak yang baru lahir diberi makanan dengan muntahan cair yang disekresikan oleh kedua orang tuanya.
Merpati memiliki keistimewaan dimana mengenali jalan pulang menuju sarang, bahkan saat dilepas dari lokasi yang cukup jauh . Mereka memiliki navigasi alamiah dengan merasakan medan magnet bumi, dan mungkin juga dengan menggunakan suara dan bau. merpati juga dapat menggunakan isyarat-isyarat yang didasarkan pada posisi matahari. Perlombaan merpati jenis pos tingkat nasional yang sering dilakukan bahkan memiliki rute sejauh ratusan kilometer dengan melepas merpati di timur pulau jawa dengan garis finish Jakarta maupun Jawa Barat. Sungguh luar biasa!
Merpati juga memiliki sifat setia pada pasangannya. Sifat ini kemudian digunakan sebagai dasar balap merpati sprint. Prinsipnya dengan melepas burung jantan sehingga terbang mencari betina yang dipegang oleh joki. Karena di adu dengan pejantan lain maka sang merpati akan terbang sekencang-kencangnya untuk melindungi pasangannya dari merpati lawan. Di Indonesia merpati merpati balap diperlakukan secara khusus dengan pemberian jamu jamu yang diracik secara khusus sehingga stamina merpati terus terjaga. Harga merpati juara bisa mencapai ratusan juta rupiah
Dari catatan yang tertulis dalam dokumen kuno dan hieroglif Mesir diketemukan fakta bahwa merpati telah dipelihara lebih dari 5.000 tahun yang lalu. begitu lamanya sehingga sulit untuk mengetahui secara pasti dari mana burung ini berasal
Saat perang dunia kedua Merpati digunakan oleh US Army Signal Corps untuk membawa pesan penyelamatan nyawa maupun menyediakan informasi strategis vital.
Charles Darwin terus mengamati perilaku merpati selama bertahun-tahun setelah kembali dari perjalanan lima tahun dengan merpati bernama Beagle. Pengamatannya pada sebagian besar keturunan merpati dengan membandingkan antara merpati keturunan dan merpati liar, membantunya merumuskan beberapa aspek teori evolusi.
Kemampuan Burung Merpati Setara Dengan Primata
Menurut sebuah penelitian, merpati memiliki kemampuan untuk memahami angka-angka setara dengan primata. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa berbagai hewan, dari lebah madu hingga simpanse, dapat belajar menghitung ketika dilatih dengan imbalan makanan. Pada tahun 1998, peneliti menemukan bahwa monyet rhesus tidak hanya dapat belajar menghitung sampai empat, tetapi juga dapat menangkap aturan-aturan numerik dan menerapkannya ke nomor mereka yang belum terlihat sebelumnya, yang memungkinkan mereka untuk menghitung sampai sembilan tanpa pelatihan lebih lanjut.
Dengan temuan ini, psikolog di University of Otago, di Selandia Baru, mencari tahu apakah merpati memiliki kompetensi numerik mirip dengan monyet rhesus. “Merpati adalah subyek yang sempurna untuk tugas visual, karena visi mereka baik dan mudah untuk dilatih, “kata psikolog Scarf Damian. Scarf dan rekan-rekannya melatih tiga merpati untuk menghitung sampai tiga. Setelah burung-burung belajar menghitung sampai tiga, para peneliti menunjukkan gambar merpati dengan sembilan objek. Tanpa imbalan berupa makanan, merpati mampu membedakan antara angka yang lebih rendah dan angka yang lebih jauh.
“Setelah berada pada gambr tujuh, delapan dan sembilan, merpati mengalami kesulitan untuk membedakan gambar,” kata Scarf. Secara keseluruhan, hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa untuk melaih burung merpati dibutuhkan waktu yang lama daripada monyet rhesus.
Sumber Artikel :
 livescience.com/Kartika Maharani (Diakses tanggal 12 Maret 2012)
http://www.petsgaleri.com/index.php/ensiklopedia/72-fakta-burung-merpati (Diakses 12 Maret 2012)

"Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekologi Hewan"
- PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI UMM

http://umm.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar