Kamis, 05 Januari 2012

Refeksi diri Kelompok 9 dan 10


KELOMPOK 9 (EKOSISTEM)
 Dari presentasi kelompok 9 yang berjudul Ekosistem yang dapat saya jabarkan adalah sebagai berikut,
1.      Pengertian Ekosistem
            Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat habitat, tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energy (woodbury,1954 dalam setiadi 1983).
2.      Sistem terbuka dan sistem tertutup
Ø  Sistem tertutup yaitu sistem dengan batas yang memungkinkan untuk terjadinya pertukaran energi, tetapi tidak memungkinkan pertukaran materi antara sistem dengan lingkungannya.
Ø  Sistem terbuka yaitu sistem dengan batas yang memungkinkan terjadinya pertukaran energi dan materi melintasi batas.
3.      Struktur dan fungsi komponen ekosistem
Ekosistem dapat diartikan sebagai kesatuan antara komunitas dengan lingkungan abiotiknya, anatara lain:
a.       Komponen abiotik=> merupakan komponen tak hidup dalam suatu ekosistem. Komponen abiotik banyak ragamnya, antara lain: tanah, air, udara, suhu, dan lain-lain.
b.      Komponen biotik=> Semua hewan dan tumbuhan yang terdapat dalam suatu ekosistem merupakan suatu biotik. Menurut peranannya, komponen ini dibagi tiga golongan, yaitu produsen, konsumen, serta dekomposer (pengurai).
c.       Produsen=>Penghasil
d.      Konsumen=>Pemakai
e.       Pengurai=>Bisa disebut Dekomposer
4.      Aliran Energi
Cahaya matahari adalah sumber utama energi bagi kehidupan . Energi memasuki sebagian besar ekosistem dalam bentuk cahaya matahari, energi cahaya matahari ini diubah menjadi energi kimia oleh organisme autotrof, yang kemudian diteruskan keorganisme heterotrof dalam bentuk senyawa-senyawa organik dalam makanannya dan dibuang dalam bentuk panas.
5.      Piramida ekologi
Piramida ekologi yaitu suatu diagram piramida yang dapat menggambarkan hubungan antara tingkat trofik satu dengan tingkat trofik lain, secara kuantitatif pada suatu ekosistem. Pada piramida ini organisme yang menempati tingkat trofik bawah relatif banyak jumlahnya. Makin tinggi tingkat trofiknya jumlah individunya semakin sedikit .

1.      Piramida ekologi terdiri dari piramida energi, piramida biomassa, piramida jumlah.
a.       Piramida energy
Piramida energi adalah piramida yang menggambarkan hilangnya energi pada
 saat perpindahan energi makanan di setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. 


b. Piramida biomassa
Piramida biomassa yaitu suatu piramida yang menggambarkan berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.


c.       Piramida jumlah
Piramida jumlah yaitu suatu piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. 




1.      Siklus Biogeokimia
Siklus biogeokimia atau siklus 
organikanorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia.
Siklus-siklus tersebut antara lain: siklus air, siklus oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen, dan siklus sulfur. Di sini hanya akan dibahas 3 macam siklus, yaitu siklus nitrogen, siklus fosfor, dan siklus karbon.

2.      proses – proses dasar dalam produktivitas primer
Produktivitas primer bersih ditentukan oleh perbedaan relatif dari hasil fotosintesis dengan materi yang dimanfaatkan dalam proses respirasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas primer adalah sebagai berikut (Rai, 1999).
a.        Proses Fotosintesis
Dalam proses ini hanya sebagian kecil energi cahaya yang dimanfaatkan. 
                                                  cahaya

6 CO2 + 6 H2O                   6C6H12O6 + O2
                                                                   Klorofil
Gula yang dihasilkan dalam proses fotosintesis mempunyai berbagai kemungkinan yaitu, dimanfaatkan kembali dalam proses respirasi untuk menghasilkan ATP; dikonversi menjadi bentuk senyawa organik lain; dan dikombinasi dengan gugus tertentu menjadi asam amino dan selanjutnya diubah menjadi protein.
b.        Proses Respirasi
Proses ini merupakan kebalikan dari proses fotosintesis yang melibatkan berbagai reaksi dan biokatalisator yang berupa enzim. Secara sederhana reaksinya adalah sebagai berikut.


                  6C6H12O6 + O2                       6 CO2 + energi
                                               enzim

Pada kondisi optimum kecepatan fotosintesis dapat mencapai 30 kali dari kecepatan respirasi, terutama pada tempat-tempat yang terdedah dengan cahaya matahari. Pada umumnya tumbuhan menggunakan karbohidrat untuk respirasinya berkisar antara 10 – 75% dari hasil fotosintesisnya, dan ini tergantung dari jenis dan usia tumbuhan.
c.         Faktor Lingkungan
Fotosintesis, kecepatan dan efesiensinya tergantung pada berbagai faktor, baik faktor eksternal maupun faktor internal dari tumbuhan itu sendiri. Berbagai faktor eksternal yang mempengaruhi proses fotosintesis adalah cahaya, karbondioksida, air, nutrisi, dan suhu. Sedangkan faktor internal adalah struktur dan komposisi komunitas, jenis dan usia tumbuhan dan peneduhan.

3.        Metode penentuan oksigen
Oksigen merupakan hasil sampingan dari fotosintesis, sehingga ada hubungan erat antara produktifvitas dengan oksigan yang di hasilkan oleh tumbuhan. Tetapi harus di ingat sebagian oksigen di manfaatkan oleh tumbuhan tersebut dalam proses respirasi, dan harus di perhitungkan dalam penentuan produktivitas.
Metode ini sangat cocok dalam menentukan produktivitas primer ekosistem perairan, dengan fitoplankton sebagai produsennya. Dua contoh air yang mengandung ganggang di ambil pada kedalaman yang relatif sama. Satu contoh di simpan di dalam botol bening dan satunya lagi pada botol yang di cat hitam. Kandungan oksigen dari kedua botol tadi sebelumnya ditentukan, kemudian di simpan dalam air yang sesuai dengan kedalaman dan tempat pengambilan air tadi. Kedua botol tadi di biarkan selama satu sampai 12 jam. Selama itu akan terjadi perubahan kandungan oksigen di kedua botol tadi. Pada botol yang hitam terjadi proses respirasi yang menggunakan oksigen, sedangkan pada botol yang bening akan terjadi baik fotosintesis maupun respirasi. Diasumsikan respirasi pada kedua botol relatif sama. Dengan demikian produktivitas pada ganggang dapat di tentukan.

4.       Metode penentuan klorofil
Produktivitas berhubungan erat dengan jumlah klorofil yang ada. Rasio asimilasi untuk tumbuhan atau ekosistem adalah laju dari produktivitas pergram klorofil. Konsentrasi klorofil dapat ditentukan berdasarkan cara yang sederhana, yaitu dengan cara mengekstraksi pigmen tumbuhan. Mul-mula dilakukan pencuplikan daun dengan ukuran tertentu. Untuk sampling fitoplankton dilakukan dengan pengambilan sampel air dalam volume tertentu. Organisme selain fitoplankton harus di pisahkan dari sampel. Samel selanjutnya di saring dengan menggunakan filter khusus fitoplankton pada pompa vakum dengan tekanan rendah. Filter yang mengandung klorofil dilarutkan pada aseton 85% , kemudian dibiarkan semalam, dan selanjutnya di sentrifuse. Supernatannya dibuang dan pelet yang mengandung klorofil di keringkan dan di timbang beratnya. Berat klorofil di ukur dalam mg klorofil/unit area. Pengukuran klorofil juga bisa di lakukan dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 665 nm. Bila rasio asimilasi, kadar klorofil, dan jumlah energi cahaya di ketahui, maka produktivitas primer kotor dapat diketahui. Metode ini dapat di terapkan pada berbagai tipe ekosistem. 


KELOMPOK 10 (EKOSITEM DARAT/TERRESTIAL)
Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis merupakan salah satu tipe vegetasi hutan tertua yang telah menutupi banyak lahan. Hutan hujan tropis merupakan spesies tanaman yang terkaya di dunia. Ekosistem hutan hujan tropis terbentuk oleh vegetasi klimaks pada daerah dengan curah hujan 2.000 -11.000 mm per tahun, rata-rata temperatur 25°C dengan perbedaan temperatur yang kecil sepanjang tahun, dan rata-rata kelembapan udara 80 %.
Tipe ekosistem hutan hujan tropis terdapat di wilayah yang memiliki tipe iklim A dan B (menurut klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson), atau dapat dikatakan bahwa tipe ekosistem tersebut berada pada daerah yang selalu basah, pada daerah yang memiliki jenis tanah Podsol, Latosol, Aluvial, dan Regosol dengan drainase yang baik, dan terletak jauh dari pantai.
Tipe Hutan Hujan Tropis Menurut Ketinggian Tempat
Menurut ketinggian tempat dari permukaan laut, hutan hujan tropis dibedakan menjadi tiga zona atau wilayah sebagai berikut.
1. Zona 1 dinamakan hutan hujan bawah karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 0 - 1.000 m dari permukaan laut.
2. Zona 2 dinamakan hutan hujan tengah karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 1.000 - 3.300 m dari permukaan laut.
3. Zona 3 dinamakan hutan hujan atas karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 3.300 - 4.100 m dari permukaan laut.

Hutan Musiman Tropis
Hutan musim tropis terdiri atas pepohonan yang menggugurkan daunnya pada musim kemarau. Hutan musim tropis banyak terdapat di Indonesia, Thailand, India, Kamboja, Laos, Vietnam, Australia sebelah utara dan Afrika tengah. Karakteristik hutan musim tropis :
1. Tumbuhan membentuk formasi musiman.
2.  Tumbuhan umumnya tahan dari kekeringan dan termasuk tumbuhan tropofit (mampu beradaptasi dangan musim kemarau dan musim hujan).
3.  Pada musim kemarau daunnya merandas (rontok) sebaliknya pada musim penghujan daunnya lebat.
4.  Hutan musim biasa diberi nana sesuai dengan spesies tumbuhan yang dominan. Contoh : hutan jati, hutan pinus, hutan angsana.

Hutan Konifer Utara
Hutan konifer termasuk daerah-daerah penghasil kayu terbesar di dunia. Jarum-jarum konifer sangat lambat membusuk, dan tanah mengembangkan profil pedsol yang sangat khas. Tanah dapat mengandung populasi organisme-organisme kecil cukup baik tetapi sedikit organisme-organisme yang lebih besar. Banyak dari vertebrata herbivora yang lebih besar, seperti misalnya moosa, kelinci salju putih, dan burung belibis, tergantung sebagian paling sedikit, pada komunitas perkembangan jenis daun lebar untuk pohonnya. Biji-biji konifer memberikan makanan yang penting bagi banyak binatang misalnya tupai, siskin, dan crossbill.
 Hutan Konifer Daerah Beriklim Sedang Basah (Mesothermal)
Hutan dari tipe khusus terdapat sepanjang pantai barat amerika dari kalifornia tengah hingga alaska, dimana temperatur adalah lebih tinggi, kisaran musimnya relatif kecil dan kelembabannya sangat tinggi. Meskipun didominasi olehbentuk hidup konifer, hutan-hutan ini secara floristik dan ekologa sangat berbeda dari hutan konifer utara. Curah hujan berkisar dari 30 hingga 150 inchi, kabut yang mengimbangi curah hujan yang rendah di daerah-daerah selatan sehingga kelembaban dimana-mana tinggi dan nisbah hujan/penguapan jadi sangat baik. Karena air biasanya bukan faktor yang sangat membatasi, hutan-hutan daerah pantai barat seringkali disebut “hutan hujan daerah musim sedang”.

Hutan Boreal
Dikenal juga sebagai hutan konifer belahan bumi utara atau ”taiga”, menempati zona mulai dari perbatasan dengan tundra sampai sekitar 800 km ke sebelah selatan. 
Ototrof  Hutan Boreal
a.       Komunitasnya homogen dan rendah keanekaragamannya. Hutan mengandung sedikit pepohonan yang dominan, kebanyakan mempunyai penyebaran yang luas. Contohnya pinus, spruce, dan fir diketemukan dimana-mana. Mereka membentuk kanopi yang jarang dengan pertumbuhan vegetasi bawah yang terbatas, dan jarang pula. Perduperdu yang biasa tumbuh berupa laurel, dogwood, dan willow. Sedikit sekali tumbuhan herba, seperti cornel yang kerdil dan buttercup. Hutan boreal dengan cepat berubah menjadi pendek semakin mengarah ke utara, sehingga memberikan kemungkinan untuk hidupnya birch dan larch yang membentuk ekosistem peralihan atau ekoton dengan tundra.

b.      Adaptasi tumbuhan untuk menahan musim dingin dan pendeknya masa pertumbuhan, yaitu :
·  Meningkatnya konsentrasi cairan sel untuk mereduksi titik beku.
·  Bentuk selalu hijau untuk menjamin daun-daun selalu siap berfungsi secepatnya apabila suhu memungkinkan.
·  Daun berbentuk jarum yang memberikan kemungkinan tahan terhadap serangan dingin dan kekeringan.
·    Struktur yang fleksibel dari pohon yang tidak akan patah bila dibebani oleh salju.

Hutan luruh temperata
Hutan ini meliputi daerah beriklim temperata dengan garis lintang menengah. Distribusi alaminya hampir menutupi sebagian besar Eropa, bagian barat Amerika Utara, Asia Barat dan sebagian Amerika Selatan dan Australia. Sebagian telah hilang akibat kegiatan manusia.
           Hutan luruh temperate menempati daerah tanpa keadaan suhu yang ekstrim, tetapi masih tetap memperlihatkan musim. Hujan moderat, antara 760 mm – 1500 mm per tahun. Musim pertumbuhan berada sekitar 6 bulan dan penyinaran lebih besar dari pada di daerah boreal. Sebagian besar daerah hutan luruh temperata ini telah dimodifikasi oleh manusia, sehingga sulit untuk menemukan ekosistem alaminya yang baik.

Fungsi Ekosistem Hutan Luruh Temperata
a.      Produktivitas.
Produktivitas lebih tinggi daripada hutan conifer tapi lebih rendah dari hutan tropika. Produktivitas primer sekitar 8000 kcal/m2/th.



b.      Rantai makanan.
Rantai makanan mempunyai banyak tingkat akibat tingginya produktivitas primer. Jaring makanan adalah kompleks dan meliputi berbagai pemakanan yang terkhususkan. Jalur deteritus biasanya lebih penting daripada perumputan.
c.       Siklus Nutrisi.
Siklus bervariasi dengan adanya berbagai jenis pohon. Umumnya berupa pepohonan yang memerlukan nutrisi dan menghasilkan sampah yang kaya akan nutrisi. Iklim memberikan kemungkinan bacteria mengurai dengan cepat dan menghasilkan humus yang disebut ”mul”. Kebiasaan keseluruhan mengambilkan sejumlah besar nutrisi ke tanah dalam musim gugur sehingga akibatnya siklus nutrisi bersifat luar biasa.
d.      Tanah.
Tanah umumnya kaya akan nutrisi dengan perkembangan yang baik dari horisonnya. Karakteristika hutan luruh temperate tumbuh pada tanah coklat atau rensina. Tidak terlihat adanya pencucian dan bereaksi netral atau basa. Fauna tanah bersifat ”prolifik” atau banyak ragamnya.

Ototrof  Hutan Luruh temperata
Komunitas tumbuhannya jauh lebih beraneka daripada hutan boreal. Daerah hutan terisolasi dan memperlihatkan dominasi jenis yang berbeda-beda. Hutan-hutan di Eropa mempunyai sekitar12 jenis yang dominant, termasuk Quercus, Faqus, Acer, dan Castanea. Di Amerika Utara hutannya lebih kaya, mempunyai sekitar 60 jenis pohon yang dominan. Distribusi jenis dominant bervariasi secara local. Umumnya hutan-hutannya berasosiasi dengan vegetasi dasar yang kaya ragamnya, dan struktur vegetasi mempunyai beberapa lapisan. Komposisinya tergantung dari kemampuan energi berpenetrasi melalui kanopi. Perdu-perdu seperti willow, hezel dan hawthorn membentuk vegetasi bawah yang tidak menerus, sedangkan berbagai ragam herba seperti wood anemone, violet dan bluebell membentuk vegetasi dasar.
Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah sebagai berikut :
a.       Curah hujan merata antara 750mm – 1.000 mm pertahun
b.      Pohon-pohon memiliki ciri berdaun lebar, hijau pada musim dingin, rontok pada musim panas dan memiliki tajuk yang rapat.
c.       Memiliki musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin.
d.      Jarak antara pohon satu dengan pohon yang lainnya tidak terlalu rapat/renggang
e.       Jumlah/jenis tumbuhan yang ada relatif sedikit
f.       Memiliki 4 musim, yaitu musim panas-gugur-dingin-semi
Beberapa jenis tumbuhan utama yang hidup di daerah bioma hutan gugur misalnya pohon oak, basswood, dan terna berbunga.
Pada setiap pergantian musim terdapat beberapa perubahan di bioma hutan gugur :
1.      Saat musim panas pohon-pohon yang tinggi tumbuh dengan daun lebat dan membentuk tudung, tetapi cahaya matahari masih dapat menembus tudung tersebut hingga ke tanah karena daunnya tipis
2.      Saat musim gugur menjelang musim dingin, pancaran energi matahari berkurang, suhu rendah dan air cukup dingin. Oleh karena itu daun-daun menjadi merah dan coklat, kemudian gugur karena tumbuhan sulit mendapatkan air. Daun dan buah-buahan yang gugur kelak kemudian menjadi tumpukan senyawa organik.
3.      Saat musim dingin menjadi salju, tumbuhan menjadi gundul, beberapa jenis hewan mengalami/dalam keadaan hibernasi (tidur panjang pada waktu musim dingin).
4.      Saat musim semi menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali, tumbuhan semak mulai tumbuh di permukaan tanah, hewan-hewan yang hibernasi mulai aktif kembali.

Hutan taiga
            Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesiesseperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan padamusim gugur.

         Bioma – Bioma Hutan Subtropik selalu hijau Daun Lebar
Dimana kelembaban tetap tinggi sedangkan perbedaan antara musim dingin dan musim kemarau menjadi kurang menonjol, hutan ughari daerah musim sedang membuka jalan bagi hutan klimaks selalu hijau daun lebar. Komunitas ini berkembang baik sekali dalam iklim laut panas-sedang. Dominan tumbuhan dari hutan ini berkisar dari live oaks dari daerah yang lebih utara, magnolia, bay, dan holly hingga jenis-jenis yang lebih tropik seperti misalnya ara-pencekik, tamarind liar, dan gumbo limbo. Kelompok terakhir itu meliputi banyak paku, bromchied, dan anggrek yang mendukung fauna dari binatang-binatang kecil yang khas. Sebagaimana pada umumnya memang benar mengenai komunitaas tropik dan subtropik, dominasi di dalam grup trofi “dipikul” bersam oleh jenis-jenis yang lebih berbeda dari pada kasus dalam komunitas daerah utara. Untuk analisis ekologi hutan laurel dan hutan yang selalu hijau daun lebar di Jepang.

         Padang Rumput
Ekosistem padang rumput menguasai daerah yang luas di dunia ini baik di tropika maupun temperata. Padang rumput temperata, dikenal dengan ”prairie” dalam dunia baru dan ”stepe” dalam dunia lama tidak mempunyai tumbuhan berkayu. Padang rumput tropika, dikenal sebagai ”savanna”, biasanya mempunyai pohon dalam vegetasinya.
Famili atau suku rumput, Poaceae atau Graminae merupakan kelompok tumbuhan yang sangat berhasil, penyebarannya di muka bumi ini sangat luas. Mereka mampu bertahan terhadap perumputan dan pembakaran karena titik pertumbuhannya bersifat basal tidak bersifat apikal. Sistim akar mampu mengisap nutrisi secara luar biasa, juga efisiensi dalam penyerapan air dan stabilisasi tanah. Poaceae mempunyai kemampuan reproduksi yang tinggi dengan biji-bijinya yang banyak sehingga mampu disebarkan secara luas. Sekali rumput berada di suatu tempat maka sulit untuk jenis lainnya untuk melakukan invasi.



         Tundra
Tundra berasal dari Finlandia yang berarti daerah terbuka tidak berhutan yang kemudian dipakai untuk menggambarkan semua bentuk vegetasi yang tidak ada pohonnya pada garis lintang yang tinggi. Tundra ini meliputi zona antara garis lintang 57 O (diperkirakan sebagai batas pertumbuhan pohon) dengan daerah kutub yang tidak mempunyai masa pertumbuhan. Tundra paling luas menguasai daerah belahan bumi utara, sebagai akibat tidak adanya lahan sekitar belahan bumi selatan.
Minimal 7 bulan dalam setahun mengalami suhu di bawah titik beku.. Suhu rata-rata dari bulan terdingin bervariasi dari - 10 O C di belahan selatan sampai - 33 O C di belahan utara. Frost atau kebekuan mungkin terjadi sepanjang tahun. Masa pertumbuhan berjalan berjalan hanya sekitar 2 sampai 3 bulan, dan suhu rata-rata pada bulan terhangat di bawah 10 O C.
Curah hujan tahunan adalah rendah, umumnya berkisar antara 300 mm sampai 500 mm dengan variasinya yang tergantung pada garis lintang dan letak dari pantai. Kebanyakan jatuh sebagai salju dan sangat efektip karena rendahnya laju evaporasi dan juga rendahnya air larian. Kebanyakan tundra tergenang sepanjang waktu.


Evolusi Iklim Tundra
Tundra merupakan ekosistem yang termuda diantara ekosistem-ekosistem utama di permukaan bumi, terbentuk pada masa glasiasi Pleistosin. Tundra secara berulang-ulang terpisahkan dan bersatu kembali selama perubahan glasiasi sebagai jawaban terhadap perubahan iklim yang terjadi. Daerah tundra sekarang telah berkembang dalam 3000 sampai 10000 tahun semenjak akhir lapisan es berkurang. Bnayak jenis-jenisnya menyebar secara sirkumpolar yang homogen.Organisme tundra mempunyai waktu yang terbatas untuk berevolusi di habitatnya. Kebanyakan preadaptasi di gunung atau bertoleransi luas.

Ototrof dari Tundra
a.     Karakteristika Vegetasi
Komunitas tundra pendek dan tidak terdapat pelapisan yang berarti, perdu, rumput, ”sedges”, lumut dan lumut kerak adalah pradominan. Bagian-bagian dari bentuk-bentuk berbagai tumbuhan merefleksikan perbedaan dari iklim dan drainase. Secara keseluruhan keanekaragaman adalah rendah, kebanyakan mempunyai penyebaran yang luas. Ke arah selatan tundra berangsur-angsur berubah menjadi hutan konifer dari zona boreal. Ke utara penutupan vegetasi secara mencolok menjadi merenggang dan berubah menjadi ”feldfield” dengan minimal 50% lahan terbuka yang kemudian berubah menjadi terbuka sama sekali.
b.    Adaptasi
 1.     Morfologi
Bentuk hidup seperti permadani, bantal dan merayap adalah sangat umum, sehingga keadaan ini menghasilkan daya tahan yang tinggi terhadap hembusan angin yang kuat. Titik-titik pertumbuhan terlindung oleh cabang dan ranting yang kuat dan kukuh.
2.     Fisiologi
Banyak tumbuhan tundra yang tahan terhadap dingin. Kepekatan dari cairan sel meningkat untuk mencegah terhadap kebekuan.
3.     Reproduksi
Reproduksi dalam satu tahun adalah jarang terjadi sebagai akibat dari masa pertumbuhan yang pendek. Kebanyakan tumbuhan reproduksinya lebih dari dua tahun/musim dengan tujuan untuk mempunyai produktivitas bersih yang memadai untuk pembentukan biji. Dalam habitat yang lebih baik tumbuhan bereproduksi secara vegetatif. Jarang sekali tumbuhan melakukan penyerbukan dengan insekta (entomofili). Umumnya penyerbukan oleh angin atau penyerbukan sendiri. Berbagai jenis memperlihatkan sifat vivipar, yaitu biji mulai berkecambah sebelum lepas diri induknya. Kejadian ini sangat menolong keterjaminan daya tahan dari biji.
4.         Stabilitas Tundra
Ekosistem tundra mudah terganggu sebagai akibat dari perubahan masukan energi atau pengaruh manusia. Ketidakstabilan ini umumnya didasari oleh rendahnya produktivitas dan rendahnya keanekaragaman dari sistem. Para pakar ekologi mengajukan beberapa pertanyaan tentang hal ini :
a. Apakah keanekaragaman dibatasi oleh iklim yang keras ? Toleransi yang luas dan adaptasi-adaptasi diperlukan untuk hidup di daerah tundra. Hal ini mungkin menjadi factor penghalang bagi beberapa organisme. Tetapi inipun masih belum jelas, mengapa ada jenis-jenis yang teradaptasi dan tahan sedangkan lainnya tidak.
b.  Apakah keanekaragaman hayati dibatasi oleh masukan energi yang rendah ? Rendahnya produktivitas membatasi ukuran populasi dan menekan potensi untuk spesiasi. Daerah dengan jenis-jenis yang sedikit mempunyai relung ekologi sedikit.
c. Apakah keanekaragaman dibatasi oleh waktu ? Ekosistem tundra adalah muda. Sistem mungkin belum berkembang sampai mencapai potensi yang penuh dalam keterbatasan aliran energi.

            Padang Pasir
            Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan di padang pasir merupakan hasil dari kekurangan satu atau lebih faktor-faktor penting yang diperlukan untuk hidup. Faktor pembatas yang memungkinkan untuk menunjang kondisi ini adalah kekeringan, suhu yang ekstrim, adanya substansi toksil, atau kecepatan angin yang tinggi. Contoh padang pasir yang luas adalah padang pasir panas dan sejuk di zona arid/kering dan padang pasir dingin atau tundra di daerah dengan garis lintang tinggi di belahan bumi utara.
Meskipun terdapat perbedaan yang mencolok.: ditinjau dari faktor iklim (panas dan dingin), secara mendasar didapatkan perlu persamaan diantara ekosistem-ekosistem padang pasir.
a. Iklim yang keras merupakan faktor pembatas dan penentu terhadap masa pertumbuhan. Organisme harus benarbenar teradaptasi untuk kondisi yang merugikan ini. Kekhususan dalam morfologi dan fisiologi lebih banyak dijumpai jika dibandingkan dengan kondisi yang lebih baik.b. Komunitas tumbuhan mempunyai struktur yang sederhana, tidak ada tumbuhan yang menjulang tinggi dalam pelapisan yang tidak kompleks.
b.  Komunitas umumnya terbuka, mempunyai penutupan yang terputus atau tidak menerus. Komposisi komunitas bervariasi dan erat hubungannya dengan habitat setempat sehingga akan menghasilkan mosaik dari unit-unit vegetasi yang berbeda-beda.
c.   Produktivitas primer adalah rendah sehingga rantai makanan pendek dan biomasa total juga rendah.
d.  Tanah kurang masak, tidak ada bahan organik dan horison tidak berkembang.
e.  Ekosistem padang pasir adalah tidak stabil. Laju produktivitas sangat bervariasi sebagai jawaban terhadap perubahan faktor-faktor lingkungan.

Hutan savanna


            Savana adalah padang rumput dengan diselingi oleh gerombolan pepohonan. Pengertian savanna(sabana) yang sebenarnya hanyalah hamparan rumput yang luas dan tempat dimana bermacam ekosistem berkumpul untuk saling berinteraksi (berupa simbiosis dan rantai makanan) disini diartikan sangat luas dimana pemaknaan ruang oleh masyarakat Indonesia yang sebenarnya memiliki kebudayaan berkumpul kembali dimunculkan dengan sebuah eksekusi berupa eco-corridor dengan maksud memunculkan kembali kebudayaan yang telah lama bergeser kepada sifat individualis oleh masyarakat pada umumnya sehingga dapat dikatakan ECO-CORRIDOR yang kami maksud adalah sebagai "ruang tamu" untuk khalayak. Savana berkembang dengan   lebih baik di Afrika dan Amerika Selatan.
Savana terdapat juga di negara India, Asia Selatan, Australia, dan Indonesia (Irian, NTT, dan NTB). Di savana terdapat berbagai jenis hewan, yaitu bison, gajah, jerapah, zebra, domba, biri-biri, harimau, cheetah, serigala dan ular. Bentuk Savana terbagi atas :
1.   Savana datar, tumbuh diatas tanah hitam alluvial muda 
2. Savana bergelombang, tumbuh di atas tanah hitam berbatu-batu besar

           Hutan Kayu Elfin
 
Hutan elfin di altitudes tinggi - sekitar 500 m di atas (di atas permukaan laut) di Pulau Utara dan 300m di selatan Pulau. Pohon dan tanaman lainnya yang tumbuh di hutan alpine disesuaikan untuk bertahan dingin. Pohon tumbuh di wilayah alpine sering tidak akan tumbuh tinggi sebagai sebagai spesies yang sama akan tumbuh di hutan dataran rendah yang disebabkan colder iklim dan angin.  Jenis vegetasi ini terjadi pada puncak bukit yang lebih tinggi di atas ketinggian 4000 m di atas kayu upto 5500m baris. Untuk sebagian besar tahun, wilayah yang dicakup oleh . salju tanaman dan kegiatan dibatasi untuk beberapa bulan ketika salju melts. 
Sebagai aturan terdapat herbs with deep roots and tinggi namun tidak ada pohon cabang dan tumbuh-tumbuhan dan terutama dengan mendalam dan akar enak daun dan cabang. Yang berlebih-bunga yang berwarna cerah yang murni musiman untuk periode yang singkat menjadikan kawasan sangat menarik. seperti rhododendron nivale., R. anthopogon, R. nivale., R. anthopogon, R. thomsonii, Sedum sp.., Festuca sp.., Rhodiola sp,.. thomsonii, Sedum sp .., Festuca sp .., Rhodiola sp, .. Saxifraga Saxifraga sp. sp. Saussaurea sp,. Arenaria sp,. Saussaurea sp,. Arenaria sp,. Rheum sp. Selesma sp. dll membentuk yang besar ini. vegetasi khusus.
            Sub-alpine hutan / Hutan elfin 
Hutan ini ditemukan di dekat salju baris seluruh Himalayas, dan bahkan di daerah gurun dingin. Pohon cenderung kerdil karena kondisi yang sangat tajam di daerah-daerah. Tinggi mendominasi hutan cemara altitudes antara 2900 dan 3500m, terutama di zona transisi antara utama Himalayas kering dan dingin pasir. Elevations tinggi di atas pohon menjadi kerdil. Beberapa spesies berdaun lebar juga menyertai conifers di altitudes rendah. Summers dalam suhu rata-rata berkisar antara 20 sampai 22 derajat Celcius. Musim dingin biasanya suhu di bawah titik beku yang didampingi oleh banyak salju. Birch bergabung dengan hutan cemara di hutan dari ketinggian di atas 3000m. Rhododendron hutan evergreen rendah juga dapat ditemukan di samping Birch hutan. Hutan yang terbuka dengan sesekali grasslands di antara. Winters yang sangat parah di wilayah yang pertumbuhan vegetatif hampir berhenti di Winters.


Alpine Scrubs 
Alpine penggosokan grasslands mengambil alih dari kerdil sub-alpine hutan. Grasslands ini mulai pada ketinggian di atas 3000m dari tumbuh sampai ke wilayah yang tepat di bawah snowline. Mereka umum baik di daerah Himalayan utama serta mandul pasir dingin dari Transhimalaya. Rendah grasslands alpine umum adalah dengan vegetasi tidak tumbuh lebih tinggi dari 1.5m. Pohon yang kerdil dan sporadis terjadi antara thickets dari shrubs dan grasslands. Kondisi iklim berbeda dari sub-arktik ke arktik, dengan salju yang meliputi tanah selama lebih dari 5 bulan dalam setahun. Yang berkembang selama musim ini sehingga tanaman kerdil. Pastures yang berpindah grazed oleh ternak di musim panas. Batin kering di lembah dan bagian transhimalayas, dwarf rhododendrons tumbuh bersama dengan sebagian kecilnya grasslands. Vegetasi ini berhasil sub-alpine dan hutan merges dengan snowline di ketinggian yang lebih tinggi.